Materi Pembelajaran Mengenai Wawancara - Ayung Avis | Pasti sudah pada tahu kan apa itu wawancara? Kalo belum tahu, sangat tepat sekali Anda berkunjung pada artikel kali ini. Pada artikel yang saya publikasikan kali ini berisi materi-materi mengenai wawancara, ada pengertian wawancara, mengidentifikasi narasumber dalam wawancara, cara merangkum isi wawancara, cara mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara, teknik menyimak, dan cara mendengar yang baik dan efektif. Langsung saja Anda baca sendiri materi mengenai wawancara sebagai berikut.
Materi Wawancara
1. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya tentang satu hal. Dalam wawancara narasumber menjawab semua pertanyaan yang diajukan dan memberi gagasan-gagasan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Seorang pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Seseorang pewawancara harus menyusun beberapa pertanyaan dari buku atau bacaan. Jika perlu, seorang pewawancara dapat berdiskusi dengan orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara dapat dilakukan untuk mencari data dalam satu penelitian.
Seorang pewawancara harus mempersiapkan sejumlah pertanyaan agar memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Seseorang pewawancara harus menyusun beberapa pertanyaan dari buku atau bacaan. Jika perlu, seorang pewawancara dapat berdiskusi dengan orang lain yang juga mengetahui permasalahan tersebut. Wawancara dapat dilakukan untuk mencari data dalam satu penelitian.
Wawancara yang berhasil biasanya dilakukan dengan memerhatikan tiga hal berikut,
1. Topiknya cukup menarik
2. Berwawancara secara efektif dalam waktu yang terbatas, tetapi tetap berlangsung dengan baik
3. Menciptakan kondisi yang menyenangkan sehingga orang yang berwawancara sering menjawab pertanyaan
Sewaktu mewawancarai narasumber kita dapat mencatat pokok-pokoknya dengan memerhatikan hal-hal beriku ini.
1. Orang-orang yang terlibat dalam wawancara terutama latar belakang kehidupan narasumber
2. Masalah utama yang dibicarakan
3. Gagasan-gagasan yang disampaikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut
2. Mengidentifikasi narasumber dalam wawancara
a. Siapa narasumbernya? (nama, jabatan/pekerjaan)
b. Sesuaikah narasumber tersebut dengan topik yang dibahas?
c. Kompeten apa tidakkah narasumber tersebut?
d. Mengapa narasumber tersebut di wawancarai?
b. Sesuaikah narasumber tersebut dengan topik yang dibahas?
c. Kompeten apa tidakkah narasumber tersebut?
d. Mengapa narasumber tersebut di wawancarai?
3. Cara merangkum isi wawancara
Rangkuman adalah ringkasan yang masih mempertahankan urutan dari karangan asli.
1. Mengetahui isi pembicaraan, yang harus dilakukan adalah dengan menyimak dan mencatat pokok-pokok pembicaraan wawancara tersebut.
2. Mengetahui pokok-pokok pembicaraan, dengan menyimpulkan setiap pertanyaan beserta jawaban yang diajukan pewawancara dalam beberapa kalimat.
3. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber.
4. Merangkum isi wawancara dengan cara menyatukan pokok-pokok pembicaraan yang sudah ditulis menjadi paragraf yang runtut dan terpadu.
1. Mengetahui isi pembicaraan, yang harus dilakukan adalah dengan menyimak dan mencatat pokok-pokok pembicaraan wawancara tersebut.
2. Mengetahui pokok-pokok pembicaraan, dengan menyimpulkan setiap pertanyaan beserta jawaban yang diajukan pewawancara dalam beberapa kalimat.
3. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber.
4. Merangkum isi wawancara dengan cara menyatukan pokok-pokok pembicaraan yang sudah ditulis menjadi paragraf yang runtut dan terpadu.
4. Cara mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara
1. Menyimak wawancara dengan seksama dari awal sampai akhir
2. Mencatat orang-orang yang melakukan wawancara baik pewawancara maupun narasumber
3. Mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara, seperti
2. Mencatat orang-orang yang melakukan wawancara baik pewawancara maupun narasumber
3. Mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara, seperti
- Topik wawancara
- Latar belakang dilakukan wawancara
- Tujuan wawancara
- Pokok-pokok pertanyaan wawancara
- Pokok-pokok jawaban pertanyaan wawancara
- Informasi penting yang termuat dalam wawancara
5. Teknik menyimak
Informasi bisa diperoleh melalui kegiatan menyimak atau mendengarkan. Ada dua tipe perilaku dalam kegiatan menyimak/mendengarkan wawancara, yaitu:
1. Menyimak Faktual
Menyimak faktual berarti menangkap serta memahami fakta-fakta, konsep-konsep, serta informasi yang disampaikan pembicara. Pada saat kira menyimak, kita mencoba menangkap ide-ide pokok, gagasan penting sang pembicara atau narasumber. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak faktual adalah:
a. Memutuskan perhatian pada pesan-pesan orang lain,
b. Berusaha mendapatkan fakta-fakta.
a. Memutuskan perhatian pada pesan-pesan orang lain,
b. Berusaha mendapatkan fakta-fakta.
2. Menyimak Empatik
Menyimak empati menolong kita untuk memahami sikap psikologi dan emosional sang pembicara/narasumber dan bagaimana sikap tersebut mempengaruhi ujarnya. Menyimak empati ini dapat juga disebut menyimak aktif atau menyimak pemahaman. Setiap pesan berisi dua bagian, yaitu isi atau materi faktual dan perasaan atau sikap pembicara terhadap isi tersebut. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak empati adalah:
a. Memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal (gerak-gerik anggota tubuh),
b. Menempatkan diri pada posisi orang lain,
c. Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan,
d. Menyimak dengan seksama, mencatat isi pembicaraan, dan menyimpulkan hasil wawancara itu,
e. Konsentrasi untuk dapat menangkap dan membuat kesimpulan.
a. Memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal (gerak-gerik anggota tubuh),
b. Menempatkan diri pada posisi orang lain,
c. Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan,
d. Menyimak dengan seksama, mencatat isi pembicaraan, dan menyimpulkan hasil wawancara itu,
e. Konsentrasi untuk dapat menangkap dan membuat kesimpulan.
6. Cara mendengar yang baik dan efektif
1. Membutuhkan kontrasi penuh dari pikiran kita untuk mengadakan interpretasi terhadap satu berita atau pesan.
2. Menggunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang diterima.
3. Mendengar secara evaluatif, dalam acara ini pendengar sekaligus mengadakan evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan oleh penyampai. Hasil evaluasi diterangkan dalam bentuk, misalnya: menolak, menyetujui, kritik atau bertanya. Mendengar secara proyektif, pendengar berusaha untuk benar-benar memahami pandangan dari pembicara tanpa memberikan komentar atau penilaian sebelum pembicara selesai.
2. Menggunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang diterima.
3. Mendengar secara evaluatif, dalam acara ini pendengar sekaligus mengadakan evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan oleh penyampai. Hasil evaluasi diterangkan dalam bentuk, misalnya: menolak, menyetujui, kritik atau bertanya. Mendengar secara proyektif, pendengar berusaha untuk benar-benar memahami pandangan dari pembicara tanpa memberikan komentar atau penilaian sebelum pembicara selesai.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan terima kasih.
source: MGMP KLKPD Bahasa Indonesia Kabupaten Jombang
Materi Pembelajaran Mengenai Wawancara
Reviewed by Ayung
on
9/25/2013
Rating:
No comments: